OPTIMALKAN LAHAN PEKARANGAN TERBATAS, TIM DOSEN TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA UNIVERSITAS JEMBER SOSIALISASIKAN TEKNOLOGI WIREMESH TOWER GARDEN KEPADA MASYARAKAT TERDAMPAK ERUPSI GUNUNG SEMERU SEBAGAI UPAYA PENERAPAN URBAN FARMING

Dampak dari erupsi Gunung Semeru Desember tahun 2020 di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang tentu membawa banyak perubahan bagi lingkungan dan warganya. Salah satu sektor yang aspek yang mengalami perubahan secara drastis adalah mata pencaharian para warga. Banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian lantaran sumber daya yang dibutuhkan pun telah sirna, seperti para pedagang yang kehilangan kios dan barang, para petani yang kehilangan lahan dan peralatan pertanian, dan sektor-sektor pekerjaan lainnya. Hilangnya mata pencaharian menjadi faktor yang penting terutama dalam memenuhi kebutuhan sehari hari salah satunya adalah kebutuhan akan pangan.

 

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat adalah konsep urban farming. Meskipun sumber daya (lahan) dan dana yang dimiliki terbatas, masyarakat tetap bisa  memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari dengan memanfaatkan hasil urban farming. Konsep urban farming dapat dilakukan dengan perawatan yang sederhana dan  mudah lantaran tidak memerlukan banyak ruang untuk pertumbuhan tanaman.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2023 tersebutdilaksanakan melalui program hibah pengabdian pemula dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UNEJ dengan kegiatan yang dilaksanakan berupa penjelasan materi terkait pemahaman konsep tower garden, praktek proses penanaman benih pada tower vertikultur, hingga cara untuk merawat tanaman pada tower vertikultur. Adapun dosen yang terlibat sebagai pemberi materi pada kesempatan tersebut adalah Ir. Rindang Alfiah S.T., M.T., Ratih Novi Listyawati S.T., M.Eng. dan Dr. RR. Dewi Junita Koesoemawati, S.T.,M.T.. Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan terdiri atas 8 mahasiswa yaitu Fara, Desinta, Fasya, Mentari, Said, Ela, Dhani, dan Rara. Sedangkan peserta kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa setempat beserta jajarannya juga warga penghuni hunian relokasi.

Setelah kegiatan selesai dilakukan, peserta kegiatan mendapatkan satu paket alat tanam yang terdiri dari brosur cara tanam, pot, tower vertikultur, pipa penopang, kompos, bibit dan juga benih. Selain itu, beberapa warga mengaku senang dengan adanya kegiatan sosialisasi ini lantaran satu-satunya aktivitas yang mungkin untuk dilakukan para ibu rumah tangga pada sekarang adalah bercocok tanam. Dengan adanya wawasan baru terkait teknik bertanam menggunakan tower garden, masyarakat dapat melakukan aktivitas bercocok tanam mandiri dengan lebih praktis.

  

Posted on: Juni 28, 2023, by :