Pembelajaran Online Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Pembelajaran Online Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim melakukan siaran Pers Nomor: 137/sipres/A6/VI/2020 pada tanggal 15 Juni 2020 Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran dan Tahun Akademik Baru di Masa Pandemi Covid-19: Satuan Pendidikan di Zona Kuning, Oranye dan Merah Dilarang Melakukan Pembelajaran Tatap Muka . Siaran pers ini merupakan hasil pembahasan Bersama dari beberapa gabungan instansi seperti  Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kemeterian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementrian Agama, Kementrian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Komisi X DPR RI.

Menteri Nadiem Anwar Makarim menyatakan dikeluarkannya kebijakan pendidikan di masa Pandemi Covid-19 berdasarkan atas memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat

Pola pembelajaran di lingkungan pendidikan tinggi pada Tahun Ajaran 2020/2021, tetap akan dilakukan. Metode pembelajaran terhadap semua zona wajib dilaksanakan secara daring atau online untuk mata kuliah teori. Untuk mata kuliah praktik sedapat mungkin tetap dilakukan secara daring. Namun, jika tidak dapat dilaksanakan secara daring atau online maka mata kuliah tersebut diarahkan untuk dilakukan di bagian akhir semester.

Pemimpin perguruan tinggi pada semua zona dapat mengizinkan aktivitas di kampus jika memenuhi protokol kesehatan dan kebijakan yang dikeluarkan direktur jenderal terkait. Kebijakan tersebut antara lain mencakup kegiatan yang tidak dapat digantikan dengan pembelajaran daring seperti penelitian di laboratorium untuk skripsi, tesis, dan disertasi serta tugas laboratorium, praktikum dan kegiatan avokasi serupa.

Program studi perencanaan wilayah dan kota merupakan bidang keilmuan yang memiliki objek penelitian dan pembahasan berupa kota dan atau wilayah. Objek berupa kota tidak terdiri dari 1 unsur saja. Berbagai macam unsur yang ada di dalamnya. Perkuliahan perencanaan wilayah dan kota ada yang berupa pembelajaran teori dan praktek. Pembelajaran praktek di dalam program studi perencanaan wilayah dan kota terdapat di beberapa mata kuliah. Mata kuliah yang secara normal harus dilakukan secara praktek adalah Studio Perencanaan. Unsur utama dalam pengerjaannya adalah pengumpulan data yang akan digunakan untuk menganalisa masalah. Ketepatan data dan banyaknya data yang bisa dikumpulkan adalah salah satu hal penting dalam pengerjaan mata kuliah studio. Hal ini tidak hanya di dalam mata kuliah studio. Hampir semua mata kuliah di dalam program studi perencanaan wilayah dan kota sebenarnya harus mendata dengan survey primer. Namun ada beberapa point yang bisa dilakukan dengan metode survey senkunder. Salah satu contohnya adalah ekonomi kota atau ekonomi wilayah. Mahasiswa tidak harus melakukan survey primer terkait kondisi ekonomi wilayah. Data tersebut bisa jadi sudah ada di dalam buku, laporan pemerintah, atau hasil penelitian yang telah dilakukan mahasiswa lain. Sehingga dalam beberpa hal , data ekonomi bisa diakomodasi dalam survey sekunder. Berbeda halnya dengan mata kuliah dimana objeknya berupa hal yang sulit terdata dalam internet seperti perilaku social, budaya, lingkungan, dan fisik daerah terpencil. hal yang bisa dilakukan mahasiwa dan dosen dalam masa kuliah online adalah dengan melakukan pengerjaan tugas yang datanya tersedia di dalam literatur. Permasalahan ekonomi tidak semua ada di dalam survey sekunder. Permasalahan lahan tidak semua ada di dalam survey sekunder. Namun difokuskan pembahasan tugas di bagian yang telah ada. Diperlukan perijinan online dalam permintaan data kepada pemerintah. Pemerintah daerah  atun instansi pemerintah telah menyediakan ijin SIM, ijin investasi online, ijin pembangunan secara online. Namun ada bebeapa ijin yang masih belum online salah satunya adalah ijin mendapatkan data. Hal ini sangat signifikan terkait pembelajaran mahasiswa perencanaan wilayah dan kota. Input data dari pemerintah daerah atau instansi pemerintah salah satu yang dibutuhkan jika tidak ada di internet. Pemerintah daerah memiliki pendataan data data seperti data jumlah pasar, data peruntukan lahan, data kebijakan RDTR hingga data lingkungan. Data ini harus diambil dengan melalui mekanisme birokrasi yang mengharuskan mahasiwa dating langsung ke pemerintah daerah atau instansi. Mekanisme ini memerlkukan waktu lama dan pada saat pandemic covid 19 tidak dianjurkan karena social distancing dan PSBB. Hal berikutnya yang bisa dilakukan untuk memperlancar perkulaihan program studi perencanaan wilayah dan kota adalah dengan digitalisasi buku dan akses kedalam perpustakaan online universitas yang ada. Tidak jarang masih ada beberapa buku yang masih belum di digitalisasi oleh universtias dan tidak dapat diakses Ketika mahasiswa diluar kampus. Sumber ilmu paling banyak adalah di dalam perpusatakan terutama koleksi buku yang lengkap. Kemudahan akses dan digitalisasi ini dapat menunjang teori dari program studi perencanaan wilayah dan kota.

 

Mirtha Firmansyah

 

 

 

 

 

 

Posted on: Juni 26, 2020, by :