Workshop Kampus Merdeka dan OBE PWK Universitas Jember

 

Program studi perencanaan wilayah dan kota mengadakan kegiatan Workshop dengan Tema “Workshop Kampus Merdeka dan OBE”. Kegiatan ini diselenggarakan secara Online dimana merupakan bentuk peningkatan kemampuan dan persiapan akreditasi yang akan datang. Acara workshop Kampus Merdeka dan OBE dilaksanakan pada hari rabu tanggal 16 september 2020 mulai jam 09.00-12.00 WIB. Dalam kegiatan ini mengundang Bapak Dr.sc.agr. Iwan Rudiarto, S.T, M.Sc sebagai Dosen dari Universitas Diponegoro dan anggota ASPI (Asosiasi Sekolah Perencana Indonesia) sebagai narasumber terkait kampus merdeka dan OBE. Selain itu ada narasumber yang diundang yakni bapak Tjahjo Adisetyawan, S.T., MSi sebagai perwakilan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Instansi pemerintah sekitar besuki raya seperti Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Banyuwangi. Turut serta juga mahasiswa dan dosen program studi perencanaan wilayah dan kota Universitas Jember sebagai peserta workshop.  Sekitar 70 orang ikut dalam kegiatan workshop online tentang kampus merdeka dan OBE.

Kegiatan Workshop dimulai dari Bu Nunung Nuring Hayati S.T., M.T sebagai pemateri yang menjabarkan kurikulum Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember kepada peserta dan narasumber yang diundang. Kurikulum program studi berisi 144 sks dan di dalamnya ada beberpaa mata kuliah pilihan penjurusan sebagai pendukung spesialisasi Program studi sebagai perencanaan Kawasan pertanian. Materi yang diberikan oleh pak Iwan mebahas tentang pembuatan kurikulum yang didasarkan atas aturan baru peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan no 3 tahun 2020. Dalam proses pembuatan kurikulum CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan) program studi harus dirumuskan dalam kesepatakan rapat . CPL program studi yang dihasilkan dari rapat yang disepakati di uraikan dengan beberapa mata kuliah. Sehingga bisa jadi satu CPL program studi berada pada beberapa mata kuliah dalam kurikulum. Dari materi yang disampaikan pak Tjahjo terdapat beberapa hal yang harus dikuasai dari lulusan program studi perencanaan yakni keahlian berkoodinasi, pola pikir komprehensif, insting, peka dalam politik, peka terhadap perubahan peraturan dan IT. Dalam pekerjaan birokrasi terdapat hal yang belum sepenuhnya bisa diteliti sebagai pengambilan kebijakan sehingga para lulusan program studi harus memiliki insting yang bisa menjangkau hal tersebut. Dalam diskusi tanya jawab terdapat beberapa masukan seperti masa waktu kerja praktek mahasiswa yang bekerja di instansi pemerintahan perlu diperpanjang menjadi waktu 1 tahun agar mahasiswa dapat mengetahui proses utuh terkait perencanaan dan pelaksanaan pembuatan kajian dan dokumen tata ruang yang ada di instansi tersebut. Kebijakan pertukaran dosen dan mahasiswa dalam kebijakan kampus merdeka disesuaikan dengan akreditasi universitas dan program studi yang satu level. Kebijakan kampus merdeka dapat membolehkan mahasiswa dapat mengikuti pembelajaran di luar fakultas mereka namun masih dalam satu universitas. Proses pembelajaran ini diakomodasi dalam kurikulum dan terekam dalam rencana belajar mahasiswa tersebut. Untuk aturan boleh atau tidak mahasiswa bisa mengikuti mata kuliah di luar fakultas atau tidak berada pada aturan universitas tersebut. Dari hasil diskusi dan masukan stakeholder didapatkan terdapat beberapa masukan namun Kurikulum program studi perencanaan wilayah kota dapat  di revisi setelah program studi menghasilkan lulusan.

Posted on: September 24, 2020, by :