TIM PKM PWK UNEJ Luncurkan WebGIS untuk Mendukung Ketahanan Sosial di KRB Gunung Ijen
Jember, Oktober 2025 —Dalam rangka meningkatkan keterbukaan informasi, mendukung upaya mitigasi bencana, dan konservasi kearifan lokal masyarakat, Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Riset Sosial Humaniora (RSH) dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember, meluncurkan WebGIS Sosio-Spasial Ijen. Tim beranggotakan tiga orang ini diketuai oleh Hikmal Akbar Ibnu Sabil dan dibimbing oleh Igor Aviezena Eris, S.Geo., M.URP.
WebGIS Sosio-Spasial Ijen dirancang sebagai platform yang mengintegrasikan data dan informasi geospasial ke dalam teknologi informasi, sehingga dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Kehadiran WebGIS ini diharapkan mampu mendukung peningkatan ketangguhan sosial masyarakat yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Ijen sekaligus menjadi sarana dalam mendukung transparansi hasil penelitian mahasiswa.
Berbagai informasi dapat ditemukan dalam WebGIS ini, antara lain peta KRB Gunung Ijen, rumah berpotensi terdampak bahaya, jalur evakuasi bencana, lokasi tempat evakuasi, hingga kearifan lokal masyarakat. Melalui fitur peta interaktif, pengguna dapat menjelajahi peta, memperbesar atau memperkecil tampilan, serta mengakses informasi detail terkait kondisi eksisting di lapangan hanya dengan melakukan klik pada peta.
Selain memuat data spasial, WebGIS ini juga menyediakan beragam atribut yang mendukung analisis kerentanan sosial masyarakat dan kapasitas mitigasi bencana. Inovasi ini menjadi salah satu bentuk luaran PKM RSH yang tidak hanya bermanfaat secara akademis, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat dalam membangun kesiapsiagaan terhadap ancaman letusan Gunung Ijen.
Dalam peluncurannya, Tim PKM PWK UNEJ menyampaikan bahwa WebGIS ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat, pemerintah daerah, maupun pihak terkait dalam memahami kondisi rentan sosial dan rawan bencana di Gunung Ijen. Dengan demikian, upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan ketangguhan sosial dapat dilakukan secara lebih terintegrasi.