Kuliah Lapangan ke Koperasi Kopi Silo

By Mirtha Firmansyah

Pada tanggal 13 april 2019 mahasiswa Porgram Studi Perencanaan Wilayah dan Kota melakukan kunjungan ke Kebun Kopi Silo desa Sidomulyo. Kunjungan ini dilakukan oleh 6 mahasiwa  danny, sukma, chantya, Naufal, Wafi, dan Nugroho. Dalam kegiatan kunjungan ke lokasi perkebunan kopi, mahasiswa diterima oleh Pak Sunari sebagai pengelola koperasi K  etakasi. Koperasi Ketakasi terletak di jalan gunung gending RT.02 RW 09 desa Sidomulyo kecamatan Silo kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur. Koperasi Ketakasi berdiri sejak tahun 2007, dengan jumlah anggota sampai saat ini berjumlah 178 anggota. Komoditas unggulan dari koperasi Ketakasi adalah produk kopi robusta. Tanaman kopi robusta di desa Sidomulyo merupakan tanaman yang berlangsung secara turun temurun. Penanaman dan pengembangan kopi diprogram mulai tahun 1987 melaui program PRPTE (Program Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Ekspor) seluas 80 ha. Proses pembinaan, pendampingan, pemeliharaan dan pelatihan tentang produksi tanaman melalui program SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu) pada tahun 1999. Selanjutnya pada tahun 2002 terdapat program pengolahan kopi yang tujuan utamanya untuk pengendalian jamur ochratoixin A. Maka pada tahun 2007 terbentuklah koperasi serba usaha “Buah Ketakasi” yang kemudian menjalin kerjasama pemasaran dengan mengikuti program sertifikasi kopi berkelanjutan berstandar Utz. Mitra kerjasama koperasi Buah Ketakasi berlangsung mulai 2004 sampai dengan sekarang dengan PT.Indokom Citra Persada.

Sebelum KSU Ketakasi didirikan, mayoritas petani Kopi di Desa Sidomulyo terbiasa menjual kopi mentah dengan harga rendah. Dalam prosesnya, petani kopi di Desa Sidomulyo mulai mengolah hasil panen menjadi kopi bubuk, dan menciptakan kopi bungkusan yang harga jualnya jauh lebih tinggi. Hingga saat ini, kopi yang dihasilkan dari Koperasi Ketakasi sudah memiliki linsensi SNI, dan memiliki kemasan tersendiri .KSU Ketakasi memberi manfaat bagi para petani kopi lokal dalam hal penyediaan pupuk, pembayaran listrik, pengolahan kopi, serta peminjaman modal.

KSU Ketakasi telah mengikuti program sertifikasi kopi berkelanjutan berstandar UTZ. UTZ adalah program berkelanjutan untuk kopi, teh dan kakao yang bekerjasama dengan berbagai merk. Dengan adanya program UTZ, petani mampu meningkatkan produktifitas, mutu produk, dan efisiensi yang memperhatikan kepedulian terhadap manusia dan lingkungan. Program ini mendukung petani untuk menghasilkan hasil produksi yang lebih tinggi, dengan biaya yang lebih rendah, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Sistem sertifikasi UTZ memungkinkan para produsen untuk dapat memperlihatkan bahwa proses yang dilakukan sudah sesuai dengan standar sosial dan lingkungan.

Tujuan dibentuknya Koperasi Ketakasi yaitu menguatkan nilai tawar Kelompok Tani di hadapan bank, karena jika tanpa koperasi yang memiliki badan hokum, petani kesulitan mendapatkan pinjaman untuk usaha perkebunan kopi mereka. Alasan yang kain untuk menghindarkan petani dari jeratan tengkulak yang kerap membebani petani. Alih-alih mendapat keuntun an dari kebun kopi, para petani malah rugi. Selain memberikan pinjaman uang kepada petani sebagai modal panen, koperasi juga membantu pengadaan pupuk bersubsidi, membantu pengolahan kopi pascapanen, dan membantu mendistribusikan kopi hasil panen kepada pihak konsumen. Koperasi juga memfasilitasi petani untuk belajar seluk-beluk pertanian kopi di Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslitkoka).

KSU “Buah Ketakasi” memproduksi kopi bubuk murni dengan cita rasa khas dari “Ketakasi” itu sendiri. KSU “Buah Ketaksi” memutuskan untuk membuat kopi murni tanpa campuran apapun dan ingin tetap mempertahankan cita rasa khas dari kopi asli Sidomulyo. KSU “Buah Ketakasi” sendiri merupakan penghasil kopi bubuk yang memproduksi kopi bubuk secara kontinu dibandingkan koperasi-koperasi sejenis yang juga memproduksi kopi bubuk. Mayoritas dari mereka hanya memproduksi kopi apabila musim panen saja, sedangkan KSU “Buah Ketakasi” berbeda, ia memproduksi secara terus menerus. KSU “Buah Ketakasi” mampu bersaing dan bertahan di pasar sehingga pasar pun lebih mengenal kopi bubuk murni khas Sidomulyu ialah kopi bubuk Ketakasi ini. Tujuan utama KSU ini dibentuk adalah ingin menjadikan Sidomulyo sentra kopi Jawa Timur.

 

Posted on: Agustus 30, 2019, by :